BATAK | TAROMBO BATAK - Raja Mangatur (II) Manurung menikah dengan Nantiraja Boru Rumapea putri dari Pu Lahang Mahua Rumapea dari pulau Samosir. Raja Mangatur (II) Manurung adalah kakek dari Tuan Sogar Manurung. Pu Lahang Mahua Rumapea memiliki tiga orang putra dan tiga orang putri.
Ketiga orang putranya itu adalah
- Puraja Naginjang,
- Guru Badia
- Raja Natota.
Dan ketiga orang putrinya adalah :
- Nantiraja menikah dengan Raja Mangatur Manurung
- Nanti Malela menikah dengan marga Tamba/Saragi
- Siulatahi menikah dengan marga Sitanggang
Boru Nantiraja istri Raja Mangatur telah memiliki beberapa orang anak laki-laki dan adiknya Nantimalela yang menikah ke Tamba/Saragi telah memiliki beberapa orang anak perempuan. Ketika Nantiraja baru melahirkan anak lakilaki, beberapa hari kemudian, adiknya Nantimalela melahirkan seorang putri di Pulau Samosir. Nantiraja berangkat ke Samosir mengunjungi adiknya yang baru melahirkan, dan putranya yang baru lahir turut dibawa.
Nantiraja memangku putri adiknya itu, dan Nantimalela juga memangku putra kakaknya. Setelah puas melepas rindu dan kebahagiaan mereka, Nantiraja pulang ke Uluan. Diperjalanan, saat mengganti popok bayinya, dia menyadari bahwa bayi yang dipangkuannya adalah perempuan, dan sudah pasti adalah bayi adiknya Nantimalela. Nantimalela juga mengalami hal yang sama di Samosir, putra kakanya tertinggal dan putrinya terbawa. Setelah berita itu saling diketahui kedua belah pihak, akhirnya disepakati akan mengembalikan pada waktu ada kesempatan.
Lama kelamaan, mereka menyayangi bayi tersebut dan dianggap anak sendiri dan dibesarkan hingga dewasa. Marga yang mereka gunakan untuk anaknya itu adalah sesuai dengan marga suaminya masing-masing.
Putra Nantimalela yang dilahirkan Nantiraja tetap menggunakan marga Tamba/Tamba dan tinggal di Samosir.
Putri Nantiraja yang dilahirkan Nantimalela diberi nama Boru Napuan dengan gelar Boru Inggal-inggal dan dimanjakan dan disayang semua keluarga Manurung dan tetap menggunakan marga Manurung.
Setelah dewasa, Boru Napuan menikah dengan Raja Parmata Manunggal Damanik dari Sipolha. Manurung bersaudara mendapatkan berupa barang pusaka dari mertua Napuan karena Raja Parmata Manunggal adalah turunan orang berada dan seorang raja yang dihormati di Sipolha.
1 comments:
SISILAH/TAROMBO TUAN SOMBA DIJAE ( DATU PEJEL ), NARASAON DAN MANURUNG, MULAI DARI SI RAJA BATAK ADALAH :
SIRAJA BATAK ANAKNYA 2 ORANG yaitu :
1. GURU TATEA BULAN
2. RAJA ISUMBAON
RAJA ISUMBAON ANAKNYA 1 ORANG yaitu :
TUAN SORI MANGARAJA
TUAN SORIMANGARAJA ANAKNA 5 ORANG : 3 LAKI-LAKI DAN, 2 PEREMPUAN yaitu :
1. TUAN SOMBA DI JULU ( DATU RONGGUR)
2. TUAN SOMBA DI JAE ( DATU PEJEL)
3. TUAN SOMBA DI BANUA ( NAI SOMBAON)
PEREMPUAN : 2( DUA) HALAK.
SATU KAWIN KE SAMOSIR
SATU LAGI TIDAK DIKETAHUI
TUAN SOMBA DI JAE ( DATU PEJEL) ANAKNYA 1 ORANG yaitu :
NARASAON
NARASAON ANAKNYA 3 ORANG : 2 LAKI-LAKI (SILINDUAT) DAN 1 PEREMPUAN yaitu :
1. RAJA MANGARERAK
2. RAJA MANGATUR
3. BORU SIMAILING-ILING
RAJA MANGARERAK ANAKNYA 1 ORANG LAKI-LAKI yaitu :
RAJA TOGA MANURUNG
RAJA TOGA MANURUNG ANAKNYA 5 ORANG : 3 LAKI-LAKI DAN 2 PEREMPUAN yaitu : LAKI-LAKI
1. RAJA HUTA GURGUR ( MANURUNG SIAHAAN)
2. RAJA HUTA GAOL ( MANURUNG SIBITONGA)
3. RAJA SIMANORONI ( MANURUNG SIAPUDAN)
PEREMPUAN :
1. PINTA HAUMASAN MULI TU RAJA TAMBUN
2. ANIAN NAULI MULI TU SIRAJA TURI
Dengan demikian bahwa :
TUAN SOMBA DI JAE YANG DISEBUT DATU PEJEL ANAKNYA NARASAON bukan Nairasaon sekali lagi bukan Nairasaon
DAN Datu Pejel bukan Nairasaon sekali lagi bukan Nairasaon
Semonga bermanfaat bagi semua keturunan Tuan Somba di Jae ( Datu Pejel) dan Narasaon.
Terimah Kasih.
Post a Comment
Jolo tiniktik sanggar laho bahenon huru-huruan, Jolo sinukkun marga asa binoto partuturan.
Untuk membalas komentar ke Nama/ Id tertentu, silahkan tambahkan "@" sebelum Nama atau ID komentar yang ingin dibalas/ reply
contoh: @name atau @5867483356795408780.0
Isi Komentar/ Reply
ps:
- Untuk mengetahui ID komentar yang ingin di reply silahkan klik [Comment ID]
- Berkomentarlah dengan tutur kata yang sopan, adalah hal yang manusiawi untuk berbeda pendapat