BATAK | Prof. Dr.Bungaran Saragih
Di sini kita berkenalan dan berkumpul untuk membicarakan Adat Batak Budaya Batak Umpasa Batak Dalihan Na Tolu Tarombo Batak Silsilah Batak Tokoh Batak Legenda Batak bahkan bila perlu Lapo tuak yang paling mantap tuaknya.

Songon hata ni umpasa Batak:
Jolo tinittip sanggar, Umbahen huru-huruan,
Jolo sinungkun marga, Asa binoto partuturan.


Karena itulah ciri khas kita orang Batak. Agar kita tahu partuturan kita, kita harus saling menanyakan marga terlebih dahulu.

Hata ni umpasa Batak mandok:
Marhosa-hosa sunting, marsiusungan dompak dolok.
Ala ni lambok ni pakkuling, na holang i gabe jonok.

Umpasa itu kurang lebih berarti "Perkenalan yg akrab dan hangat, dapat membuat hubungan kita menjadi lebih dekat".

Ada beberapa artikel di sini yang mungkin menurut anda kontroversial, saran kami anggap saja artikel kontroversial tsb bersifat "test the water" dan mari di diskusikan dengan kepala dingin.

Mauliate ... Bujur
Follow batakblog on Twitter

Followers

Prof. Dr.Bungaran Saragih

Anak Siantar, guru besar IPB lulusan doktor bidang ekonomi dari North Carolina State University, AS (1980), ini terkenal dengan berbagai tulisan dan pandangannya tentang masalah pertanian. Maka ketika ia diangkat menjadi Menteri Pertanian (Kabinet Persatuan dan Kabinet Gotong-Royong) disambut banyak pihak sebagai pilihan yang tepat. Diharapkan ia bisa mendorong sektor pertanian menjadi lokomotif kesejahteraan rakyat, khususnya petani. Pertama-tama yang ia lakukan setelah menjabat Menteri Pertanian adalah merumuskan visi dan misi serta program dan kebijakan. Setelah itu masuk pada tahap implementasi. Dalam hal ini, ia melakukan tiga hal: Pertama "memadamkan kebakaran" yaitu persoalan yang mendesak kalau tidak akan berdampak jelek; Kedua meletakkan fondasi untuk bisa melakukan pekerjaan yang lain, Ketiga adalah belajar terus dan berbuat lebih baik.

Yang dimaksud dengan memadamkan kebakaran itu melakukan tindakan mengamankan distribusi dan penyediaan pangan. "Kita berusaha supaya harga tidak bergejolak. Kita melakukan itu dengan memanfaatkan mekanisme pasar dan mengatur supaya produksi, distribusi, dan konsumsi berjalan satu sama lain sehingga tidak ada gejolak harga yang mencemaskan," kata alumni S1 IPB (1977) ini. Kemudian ia berupaya memadamkan kebakaran yang lain yaitu soal harga dasar gabah. Ia berupaya menciptakan mekanisme harga, memelihara harga dasar dan membuat harga pasar tidak jauh berbeda dengan harga pasar.

Saat terjadi pergantian Presiden dari Gus Dur ke Megawati Sukarnoputri, ia tetap dipertahankan pada jabatan memimpin Departemen Pertanian. Sehingga pantas ia bersyukur, karena ada kontinuitas dan konsistensi apa yang yang sudah ia pikirkan hingga sampai 2004. Ia ingin mewujudkan impiannya mendorong sektor pertanian menjadi lokomotif peningkatan kesejahteraan rakyat, khususnya petani. Menurutnya, selama ini sektor pertanian terutama agrobisnis kurang maju sebab tidak mendapat dukungan dari perbankan. Padahal, sektor pertanian terbukti mampu bertahan ketika Indonesia dalam kondisi krisis ekonomi.

Maka untuk memperkuat sektor pertanian, khususnya agrobisnis, saat berdialog dengan kalangan perbankan, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), dan UKM, di Semarang, Rabu (5/2/03), ia mengatakan perlu ada kredit usaha kecil menengah (UKM) khusus untuk agrobisnis. Tentu dengan bunga rendah untuk memajukan sektor agrobisnis. Ia yakin di Indonesia, agrobisnis bisa jadi bidang yang strategis, karena bisa menimbulkan pertumbuhan (ekonomi). Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, pertumbuhan Indonesia tahun 2002 sebesar 3,5 persen. Pertanian tumbuh 3,8 persen, industri pengolahan hasil pertanian tumbuh 3,6 persen. Ini menunjukkan bahwa agrobisnis nasional pertumbuhannya lebih besar daripada pertumbuhan nasional. Menurutnya, pemerintah sendiri selama ini kurang mendukung pengembangan sektor pertanian. Buktinya, alokasi dana untuk sektor pertanian dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2002 hanya sebesar Rp 2,2 trilyun. Dunia perbankan juga tidak mendukung karena dengan bunga perbankan 18 persen sangat memberatkan petani.

Kondisi ini sangat berbeda dengan Thailand. Pertanian di Thailand bisa maju karena perbankan sangat mendukung. Bunga perbankan untuk petani hanya 1 persen. Begitu pula di Cina 2 persen, di Australia 3 persen sampai 4 persen. Bila dilihat 15 tahun lalu, pertanian di Thailand tidak terkenal, sekarang mereka mampu menjadi produsen kopi robusta terbesar di dunia. Itu karena dukungan perbankan. Sementara di Indonesia bunganya 18 persen. "Bagaimana sektor agrobisnis mau maju," katanya. Sektor pertanian di Indonesia, masih bersifat self financing. Kalaupun ada pengusaha yang bisa maju dengan usaha agrobisnisnya, bukan karena bantuan perbankan. Mereka bisa maju karena mereka punya modal sendiri. Oleh karena itu, tidak heran jika perkembangan sektor agrobisnis tidak bisa optimal.

Pria bergaya hidup sederhana ini menandaskan, dalam 5-6 tahun ke depan sektor pertanian bisa menjadi penggerak perekonomian. Untuk menggerakkan pertumbuhan di sektor pertanian, perlu bantuan perbankan dalam hal ini melalui mekanisme kredit UKM. Untuk itu, pihaknya telah mengusulkan kepada Menko Kesra Jusuf Kalla mengalokasikan UKM sebesar Rp 4 trilyun untuk sektor agrobisnis. Kredit itu bukan hanya untuk kepentingan bercocok tanam, tetapi juga usaha pertanian lainnya, seperti budidaya bunga, pengolahannya, transportasinya. "Kalau UKM agrobisnis bisa kita kembangkan, pasti luar biasa," ujarnya optimis.




Prof. Dr.Bungaran Saragih related with:


0comments:

Post a Comment

Jolo tiniktik sanggar laho bahenon huru-huruan, Jolo sinukkun marga asa binoto partuturan.

Untuk membalas komentar ke Nama/ Id tertentu, silahkan tambahkan "@" sebelum Nama atau ID komentar yang ingin dibalas/ reply
contoh: @name atau @5867483356795408780.0
Isi Komentar/ Reply

ps:
- Untuk mengetahui ID komentar yang ingin di reply silahkan klik [Comment ID]
- Berkomentarlah dengan tutur kata yang sopan, adalah hal yang manusiawi untuk berbeda pendapat

 
Add to Google Reader or Homepage


Artikel BATAK
Komentar
Ping your blog, website, or RSS feed for Free

BATAK | Penulis
BATAK | Label
BATAK | Judul
BATAK | Artikel

[TITLE] BATAK: Prof. Dr.Bungaran Saragih
[URL] http://batak.blogspot.com/2003/11/prof-drbungaran-saragih.html

Back to TOP  
Entries (RSS) | Comment (RSS)



Share

Share
Tweet