BATAK | TAMBUL - Musang Berjanggut, merupakan karya sastrawan Deli. Ceritanya menyindir kapandiran orang-orang istana dengan cara yang kocak. Hawa nafsu telah membuat orang-orang istana menjadi licik, menghalalkan segala cara, tidak memiliki harga diri, dan tak memiliki rasa malu.
Dan, ketika mereka saling tahu kebusukan masing-masing, mereka saling menyembunyikan, saling menutupi, saling mengikat.
Raja memerintahkan Cik Awang, suami Syarifah--perempuan berparas cantik--mencari musang berjanggut. Jika tidak dapat, maka leher Cik Awang akan dipenggal. Cik Awang gelisah karena tidak mungkin ada musang yang berjanggut.
Namun, Syarifah paham, perintah Raja itu merupakan siasat untuk menyingkirkan suaminya, dan kemudian menjadikannya sebagai istri. Tidak hanya Raja yang menginginkan Syarifah, tapi diam-diam Datuk Bendahara, Tumenggung, dan Datuk Hakim mereka adalah para menteri kerajaan--juga berupaya mendapatkan Syarifah. Mereka selalu bertandang dan merayu Syarifah.
Hari itu, Datuk Hakim datang merayu Syarifah. Namun, tiba-tiba Si Kolok, pesuruh Syarifah, mengabarkan Tumenggung segera datang. Datuk Hakim ketakutan. Dia meminta Syarifah menyembunyikan dirinya. Syarifah memasukkan Datuk Hakim ke dalam peti mati dan mengunci dari luar. Seperti Datuk Hakim, Tumenggung pun merayu Syarifah. Namun, tak lama kemudian dikabarkan Datuk Bendahara akan datang. Tumenggung yang dalam struktur jabatan lebih rendah, ketakutan. Dia minta Syarifah menyembunyikan dirinya. Syarifah menyarankan Tumenggung berdiri di pojok rumah, berpura-pura jadi patung hiasan. Tak ada pilihan Tumenggung setuju, meski tubuhnya sering gatal-gatal. Masuklah Datuk Bendahara. Dia juga melamar Syarifah. Namun, giliran Raja dikabarkan datang.
Datuk Bendahara takut setengah mati. Dia minta disembunyikan. Syarifah menyembunyikan Datuk Bendahara dalam gentong. Ketika Raja datang ingin melamar Syarifah dengan cara memaksa, para menteri itu--Datuk Hakim, Tumenggung, Datuk Bendahara mengetahui kelakuan Raja, yang selama ini mereka hormati. Sampai kemudian, terjadi keributan. Dari dalam gentong, Datuk Bendahara diam-diam meraih buah-buahan yang dibawa Raja. Tak sengaja tangannya menyentuh patung Tumenggung. Tumenggung terperanjat dan berteriak. Semua jadi kacau. Rahasia Raja, Tumenggung, dan Bendahara terkuak.
Sedangkan Datuk Hakim tetap diam di peti mati. Ketika Raja menagih pada Cik Awang untuk menunjukkan musang berjanggut, Syarifah dan Cik Awang langsung membuka peti mati. Terlihatlah Datuk Hakim di sana. Raja, Tumenggung, dan Datuk Bendahara yang merasa rahasianya pun diketahui Datuk Hakim terkejut dan serempak membenarkan bahwa yang di dalam peti mati itu adalah musang berjanggut. Untuk menutup malu dan kebejatannya, Raja kemudian memuji dan memberikan jabatan untuk Cik Awang yang berhasil menemukan musang berjanggut.
0comments:
Post a Comment
Jolo tiniktik sanggar laho bahenon huru-huruan, Jolo sinukkun marga asa binoto partuturan.
Untuk membalas komentar ke Nama/ Id tertentu, silahkan tambahkan "@" sebelum Nama atau ID komentar yang ingin dibalas/ reply
contoh: @name atau @5867483356795408780.0
Isi Komentar/ Reply
ps:
- Untuk mengetahui ID komentar yang ingin di reply silahkan klik [Comment ID]
- Berkomentarlah dengan tutur kata yang sopan, adalah hal yang manusiawi untuk berbeda pendapat